Selasa, 15 November 2011

Etika Makan (Table Manners)


Dalam makan kita mengenal adanya Etika makan atau Table Manners. Etika ini mungkin lebih sering dikenal orang-orang yang mempunyai kepentingan dalam hal ini, bisa pengusaha-pengusaha, pejabat, orang penting, juru masak, dan lain-lain. Table manners secara sederhana adalah aturan yang harus dilakukan saat bersantap bersama di meja makan. Etika makan ini tidak ada salahnya jika kita mengetahuinya, jika tidak dapat bermanfaat bagi kita, tentu bisa dapat bermanfaat bagi orang lain.
Etika makan diperkenalkan oleh bangsa Eropa yang merupakan aturan standar terutama saat bersantap bersama-sama di sebuah acara resmi atau acara makan bersama di keluarga besar. Meskipun sebenarnya Etika tersebut telah ada jauh sebelum peradaban Eropa menyebar ke seluruh dunia.
Setiap negara memiliki aturan meja makan yang berbeda-beda. Namun, ada beberapa aturan dasar yang terdapat di setiap etika makan, yaitu :
  • Makan dengan mulut yang tertutup saat mengunyah makanan
  • Berbicara dengan volume suara yang rendah
  • Tutupi mulut saat batuk atau bersin
  • Jangan menyandarkan punggung di sandaran kursi
  • Jangan menimbulkan suara saat mengunyah makanan
  • Jangan memainkan makanan dengan peralatan makan
  • Jangan mengejek atau memberitahu seseorang bahwa dia memiliki etika makan yang buruk
  • Jangan bersendekap di meja makan
  • Selalu meminta ijin ke empunya acara saat akan meninggalkan meja makan
  • Jangan menatap mata orang lain saat dia sedang makan
  • Jangan berbicara di telepon di meja makan. Meminta ijinlah saat anda benar-benar harus menjawab telepon, dan meminta maaflah saat kembali.
  • Jangan menimbulkan suara saat memakan sup
  • Letakkan garpu di sebelah kiri dan garpu disebelah kanan bersama-sama di arah jam 5 di atas piring dengan bagian pisau yang tajam menghadap ke dalam. Ini menandakan bahwa anda telah selesai makan.
  • Lap yang disediakan di atas meja tidak boleh digunakan
  • Jangan menghilangkan ingus dengan lap tangan. Lap yang disiapkan untuk anda hanya untuk membersihkan mulut bila kotor
  • Jangan mengambil makanan dari piring orang lain dan jangan memintanya juga
  • Telan semua makanan yang ada di mulut sebelum minum
  • Jangan menggunakan tangan saat mengambil makanan yang tersisa di dalam mulut, gunakan tusuk gigi
  • Usahakan untuk mencicipi semua makanan yang disediakan
  • Tawarkan ke orang di sebelah anda saat anda akan menuangkan minuman ke gelas anda
  • Sisakan makanan sedikit bila anda tidak ingin atau tidak sanggup menghabiskan makanan
  • Tunggu ada aba-aba untuk mulai memakan makanan yang dihidangkan
  • Menambahkan bumbu setelah mencicipi makanan dianggap kasar dan menghina koki
  • Kecuali di restoran, jangan minta untuk menyingkirkan sisa makanan anda kecuali acara makan sudah selesai dan jangan pernah melakukan bila diundang ke acara formal.
  • Jangan lupakan satu hal yang umum, jangan lupa untuk selalu mengatakan ‘tolong’ dan ‘terima kasih’ setiap kali anda meminta bantuan

Beberapa etika umum yang harus dilakukan adalah :
1.  Bila pelayan tidak memberikan anda duduk, duduk dan tariklah bangku dengan dua tangan.
2.  Bukalah serbet atau napkin dengan wajar taruh di pangkuan anda.
3. Jika sudah siap memesan menu, lihat daftar menu dengan wajar, jangan terlalu lama. Segera menunjuk menu yang anda pilih. Setelah itu biasanya pelayan mempersilakan anda mencicipi menu pembuka atau Appetizer.

Menu-menu yang ada pada jamuan formal :
1.      Hidangan Pembuka (Appetizer).
Hidangan pembuka biasanya terdiri dari dua macam menu diantaranya Hot Appetizer dan Cold Appetizer.
2.      Hidangan Utama (Main Course).
Hidangan utama sering berupa daging, steik atau sea food.
3.      Hidangan Penutup (Dessert).
Hidangan penutup umumnya berupa makanan atau minuman dingin, seperti cocktail, ice cream atau jus.

Berikut ini adalah alat-alat yang dipergunakan dalam table manner :
Keterangan :
A.    Serbet
B.     Piring utama
C.     Mangkok sop dan tatakannya
D.    Piring roti dan mentega dengan pisau roti
E.     Gelas air
F.      Anggur putih
G.    Anggur merah
H.    Garpu ikan
I.       Garpu utama
J.       Garpu salad
K.    Pisau utama
L.     Pisau ikan
M.   Sendok sop
N.    Sendok makanan pencuci mulut dan garpu kue

Perhatikan bahwa posisi garpu salad (J) disarankan untuk diletakkan disebelah kiri garpu utama (I). Bagaimanapun juga untuk jamuan resmi garpu utama digunakan sebelum garpu salad, karena itu sebaiknya para tamu menunggu hidangan utamanya sebelum mengambil salad.

Sumber Referensi :

NAMA           : VIVIAN
NPM              : 11208268
KELAS          : 4EA10
TULISAN ETIKA BISNIS

Rabu, 02 November 2011

Pengertian Etika Bisnis

Pengerian Etika
Etika berasal dari dari kata Yunani ‘Ethos’ jamaknya ( ta etha), berarti adat istiadat. Etika berkaitan dengan kebiasaan hidup yang baik, baik pada diri seseorang maupun pada suatu masyarakat.
Etika berkaitan dengan nilai-nilai, tata cara hidup yangg baik, aturan hidup yang baik dan segala kebiasaan yang dianut dan diwariskan dari satu orang ke orang yang lain atau dari satu generasi ke generasi yang lain. Maka etika dapat disebut juga filsafat moral yang merupakan cabang filsafat yang berbicara tentang tindakan manusia.
Adapun tujuan-tujuan etika,yaitu antara lain :
1.       Etika membantu kita untuk mampu mengambil sikap yang tepat pada saat menghadapi konflik nilai.
2.      Etika membantu kita untuk mengambil sikap yang tepat dalam menghadapi tranformasi disegala bidang kehidupan sebagai akibat modernisasi.
3.        Etika memampukan kita untuk selalu bersikap kritis terhadap berbagai ideologi baru.
4.        Etika merupakan sarana pembentuk sikap kritis para mahasiswa (khusus untuk mahasiswa).

Sesuai yang telah diuraikan diatas mengenai arti etika, maka pengertian etika bisnis itu sendiri adalah ilmu yang membahas perbuatan baik dan perbuatan buruk manusia sejauh yang dapat dipahami oleh pikiran manusia.
Dalam kehidupan, etika itu sendiri dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan dalam kehidupan berbisnis. Maka berikut ini adalah etika yang diterapkan dalam :
a.       Etika dalam kehidupan sehari-hari
Dalam kehidupan sehari-hari seseorang yang ingin menjadi profesional di suatu bidang dibutuhkan keterampilan dalam beretika sehingga dia dapat menjalankan profesinya dengan baik. Seseorang yang menggeluti suatu pekerjaan yang professional mampu mengarahkan dirinya berbuat professional dalam kerjanya sehingga segala bentuk pekerjaan yang sedang dilakukannya dapat selesai dengan baik. Orang yang professional memiliki suatu kemampuan yang tidak dimiliki orang lain di bidangnya sehingga agar ia lebih professional diharapkan tidak melakukan tindakan-tindakan yang dapat merugikan dirinya atau pekerjaannya. Contohnya sesorang yang professional di bidang kedokteran yang mana bertugas untuk menyembuhkan orang, apabila ia tidak berperilaku professional atau mengerjaan semua kegiatannya dengan menggunakan segala pengetahuan yang dimilikinya maka ia akan membahayakan para pasiennya sehingga hal tersebut dapat merusak karirnya, atau dia tidak dapat lagi disebut sebagai orang yang professional di bidangnya. Dalam kehidupan sehari-hari khususnya dibidang pekerjaan yang membutuhkan profesionalisme etika-etika dalam bekerja sangatlah penting dalam menyelesaikan segala pekerjaannya dengan baik.

b.      Etika dalam berbisnis
Etika bisnis adalah ketentuan yang diatur oleh hukum, bahkan memiliki standar ketentuan tertentu. Menurut Richard De George, bila perusahaan ingin sukses atau berhasil memerlukan 3 hal pokok yaitu :
1.      Produk yang baik
2.      Managemen yang baik
3.      Memiliki Etika
Adapun beberapa hal yang mendasari perlunya etika dalam kegiatan bisnis :
a. Selain mempertaruhkan barang dan uang untuk tujuan keuntungan, bisnis juga mempertaruhkan nama, harga diri, bahkan nasib manusia yang terlibat di dalamnya.
b.    Bisnis adalah bagian penting dalam masyarakat.
c.  Bisnis juga membutuhkan etika yang setidaknya mampu memberikan pedoman bagi pihak-pihak yang melakukannya.
Bisnis adalah kegiatan yang mengutamakan rasa saling percaya. Dengan saling percaya, kegiatan bisnis akan berkembang baik. Dunia bisnis yang bermoral akan mampu mengembangkan etika yang menjamin kegiatan.
Contohnya  persaingan bisnis dalam suatu produk dimana etika yang diterapkan adalah persaingan bisnis yang sehat tanpa merugikan pihak pesaingnya dengan mematuhi aturan bisnis yang berlaku.

Teori Etika
a.      Etika Teleologi
Dari kata Yunani,  telos = tujuan, Mengukur baik buruknya suatu tindakan berdasarkan tujuan yang mau dicapai dengan tindakan itu.
Dua aliran etika teleologi :
1.      Egoisme Etis
Inti pandangan egoisme adalah bahwa tindakan dari setiap orang pada dasarnya bertujuan untuk mengejar pribadi dan memajukan dirinya sendiri.
2.      Utilitarianisme
Berasal dari bahasa latin utilis yang berarti “bermanfaat”. Menurut teori ini suatu perbuatan adalah baik jika membawa manfaat, tapi manfaat itu harus menyangkut bukan saja  satu dua orang melainkan masyarakat sebagai keseluruhan.
Utilitarianisme, teori ini cocok sekali dengan pemikiran ekonomis, karena cukup dekat dengan Cost-Benefit Analysis. Manfaat yang dimaksudkan utilitarianisme bisa dihitung sama seperti kita menghitung untung dan rugi atau kredit dan debet dalam konteks bisnis
Utilitarianisme, dibedakan menjadi dua macam :
a)      Utilitarianisme Perbuatan (Act Utilitarianism)
b)      Utilitarianisme Aturan (Rule Utilitarianism)

b.      Deontologi
Istilah deontologi berasal dari kata  Yunani ‘deon’ yang berarti kewajiban.
Ada tiga prinsip yg harus dipenuhi :
1)       Supaya tindakan punya nilai moral, tindakan ini harus dijalankan berdasarkan kewajiban.
2)       Nilai moral dari tindakan ini tidak tergantung pada tercapainya tujuan dari tindakan itu melainkan tergantung pada kemauan baik yang mendorong seseorang untuk melakukan tindakan itu, berarti kalaupun tujuan tidak tercapai, tindakan itu sudah dinilai baik.
3)        Sebagai konsekuensi dari kedua prinsip ini, kewajiban adalah hal yang niscaya dari tindakan yang dilakukan berdasarkan sikap hormat pada hukum moral universal.
4)        Bagi Kant, Hukum Moral ini dianggapnya sebagai perintah tak bersyarat (imperatif kategoris), yang berarti hukum moral ini berlaku bagi semua orang pada segala situasi dan tempat.
5)        Perintah Bersyarat adalah perintah yang dilaksanakan kalau orang menghendaki akibatnya, atau kalau akibat dari tindakan itu merupakan hal yang diinginkan dan dikehendaki oleh orang tersebut.
6)        Perintah Tak Bersyarat adalah perintah yang dilaksanakan begitu saja tanpa syarat apapun, yaitu tanpa mengharapkan akibatnya, atau tanpa mempedulikan  apakah akibatnya tercapai dan berguna bagi orang tesebut atau tidak.

c.       Teori Hak
1.      Dalam pemikiran moral dewasa ini barangkali teori hak ini adalah pendekatan yang paling banyak dipakai untuk mengevaluasi  baik buruknya  suatu perbuatan atau perilaku.
2.      Teori Hak merupakan suatu aspek  dari teori deontologi, karena berkaitan dengan kewajiban. Hak dan kewajiban bagaikan dua sisi uang logam yang sama.
3.      Hak didasarkan atas martabat manusia dan martabat semua manusia itu sama. Karena itu hak sangat cocok dengan suasana pemikiran demokratis.

d.      Teori Keutamaan (Virtue)
Memandang  sikap atau akhlak seseorang. Tidak ditanyakan apakah suatu perbuatan tertentu adil, atau jujur, atau murah hati dan sebagainya. Keutamaan bisa didefinisikan  sebagai berikut : disposisi watak  yang telah diperoleh  seseorang dan memungkinkan  dia untuk bertingkah  laku baik secara moral.
Contoh keutamaan :
a)    Kebijaksanaan
b)   Keadilan
c)    Suka bekerja keras
d)   Hidup yang baik
e)    Keutamaan yang harus menandai pebisnis perorangan bisa disebut : kejujuran, fairness, kepercayaan dan keuletan. Keempat keutamaan ini berkaitan erat satu sama lain dan kadang-kadang malah ada tumpang tindih di antaranya.
f)    Fairness : kesediaan untuk memberikan apa yang wajar kepada semua orang dan dengan wajar dimaksudkan apa yang bisa disetujui oleh semua pihak yang terlibat dalam suatu transaksi.
g)   Keutamaan-keutamaan yang dimilliki manajer dan karyawan sejauh mereka mewakili perusahaan, adalah : Keramahan, Loyalitas, Kehormatan dan Rasa malu.
h)   Keramahan merupakan inti  kehidupan bisnis, keramahan  itu hakiki untuk setiap hubungan antar manusia, hubungan bisnis tidak terkecuali.
i)     Loyalitas berarti bahwa karyawan tidak bekerja semata-mata untuk mendapat gaji, tetapi mempunyai juga komitmen yang tulus dengan perusahaan.
j)     Kehormatan adalah keutamaan yang membuat karyawan menjadi peka terhadap suka dan duka serta sukses dan kegagalan perusahaan.
k)   Rasa malu membuat karyawan solider dengan kesalahan  perusahaan.

Sumber :
Keraf, A. Sonny.2005.Etika Bisnis. Edisi Baru Cetakan ke-9. Kanisius: Yogyakarta

NAMA           : VIVIAN
NPM               : 11208268
KELAS          : 4 EA 10

Senin, 09 Mei 2011

PORTOFOLIO PERBANKAN


A.    LATAR BELAKANG
Sumber-sumber dana bank adalah usaha bank dalam memperoleh dana dalam rangka membiayai kegiatan operasinya. Untuk menopang kegiatan bank sebagai penjual uang (memberikan pinjaman), bank harus lebih dulu membeli uang (menghimpun dana) sehingga dari selisih bunga tersebutlah bank memperoleh keuntungan.
Jenis sumber-sumber dana bank dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu
a.    Dana yang bersumber dari bank itu sendiri : modal sendiri, yaitu setoran modal dari para pemilik atau bank mengeluarkan atau menjual saham baru kepada pemilik baru atau cadangan-cadangan laba yang belum digunakan
b.        Dana yang berasal dari masyarakat luas : Simpanan tabungan, rekening giro, deposito Dana yang bersumber dari lembaga lain : Kredit likuiditas dari Bank Indonesia, Pinjaman antar bank, Pinjaman dari bank-bank luar negeri, Surat Berharga Pasar Uang (SBPU).  
Adapun pengertian tabungan menurut Undang-undang No 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan, Tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, dan /atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu.
Tujuan Menabung dibank adalah :
1.        Penyisihan sebagian hasil pendapatan nasabah untuk dikumpulkan sebagai cadangan hari  depan.
2.        Sebagai alat untuk melakukan transaksi bisnis atau usaha individu / kelompok.
Adapun sarana penarikan tabungan, yaitu :
1.        Buku Tabungan
2.        Slip penarikan
3.        ATM (Anjungan Tunai Mandiri)
4.        Sarana lainnya (Formulir Transfer, Internet Banking, Mobile Banking, dll)
Perhitungan Bunga Tabungan :
a.         Metode Saldo Terendah Besarnya bunga tabungan dihitung dari jumlah saldo terendah pada bulan laporan dikalikan dengan suku bunga per tahun kemudian dikalikan dengan jumlah hari pada bulan laporan dan dibagi dengan jumlah hari dalam satu tahun.
Misalnya untuk menghitung bunga pada bulan Mei, maka besarnya bunga dihitung : Bunga tabungan = .... % * 31/365 * saldo terendah pada bulan Mei
b.        Metode Perhitungan Bunga Berdasarkan Saldo Rata-rata Pada metode ini, bunga dalam satu bulan dihitung berdasarkan saldo rata-rata dalam bulan berjalan. Saldo rata-rata dihitung berdasarkan jumlah saldo akhir tabungan setiap hari dalam bulan berjalan, dibagi dengan jumlah hari dalam bulan tersebut.
c.         Metode Perhitungan Bunga Berdasarkan Saldo Harian Pada metode ini bunga dihitung dari saldo harian. Bunga tabungan dalam bulan berjalan dihitung dengan menjumlahkan hasil perhitungan bunga setiap harinya.

Pengertian kliring  adalah  suatu  tata  cara  perhitungan  utang  piutang  dalam  bentuk  surat-surat  dagang  dan  surat-surat  berharga  dari  suatu  bank  terhadap  bank  lainnya,  dengan  maksud  agar  penyelesaiannya  dapat  terselenggara  dengan  mudah dan  aman,  serta  untuk  memperluas  dan  memperlancar  lalu  lintas  pembayaran  giral.
Sedangkan pengertian lalu  lintas  pembayaran  giral  adalah,  suatu  proses  kegiatan  bayar  membayar  dengan  waktat  atau  nota  kliring,  yang  dilakukan  dengan  cara  saling  memperhitungkan  diantara  bank-bank,  baik  atas  beban  maupun  untuk  keuntungan  nasabah  yang bersangkutan.
Giral  adalah  simpanan  dari  pihak  ketiga  kepada  bank  yang  penarikannya  dapat  dilakukan  setiap  saat  dengan  menggunakan  cek,  surat  perintah  pembayaran  lainnya,  atau dengan  cara  pemindah  bukuan.


B.    PEMBAHASAN
Contoh kasus dari teori di atas adalah sebagai berikut :
Vivian (Tabungan, 10%)

Tanggal
Keterangan
Dana Transaksi
3 Maret 2011
Setor Tunai
Rp 10.000.000
5 Maret 2011
Pinbuk Debet Giro Joko
Rp  3.000.000
8 Maret 2011
Pinbuk Tabungan Toni
Rp  5.000.000
11 Maret 2011
Pinbuk kredit cek Tuti (Bank Karman)
Rp 10.000.000
22 Maret 2011
Pinbuk Debet Deposito jeki
Rp  5.000.000

Transaksi Kliring

BANK SITI
                   BANK KARMAN
Cek Tn. A        Rp  5.000.000
Cek Ny.           Rp  3.000.000
Cek Tn. C       Rp  5.000.000
B/G PT.          Rp 10.000.000
B/G PT.E        Rp 10.000.000
Cek Tn. X           Rp   4.000.000
Cek Ny. Y           Rp   6.000.000
Cek Nn. Z           Rp  10.000.000
B/G PT.              Rp  15.000.000
Nota Kredit     Rp 10.000.000
Nota Kredit        Rp 15.000.000
TOLAKAN KLIRING
Cek Tn. A                
B/G PT. D
Cek Tn. X
Cek Nn. Z

Kebijakan Bank Siti

                                                                                   
1 Maret 2011
Tabungan       Rp.  5.000.000
Giro                  Rp. 20.000.000 
Deposito         Rp. 30.000.000           

R/K pada BI     11%
Kas                   10%
LDR                  80%
KUK                  20%

Rekapitulasi Tabungan Vivian

TANGGAL
TRANSAKSI
SALDO
2 Maret 2011

5 Maret 2011

8 Maret 2011

11 Maret 2011

22 Maret 2011
Kas
             Tabungan Vivian
Tabungan Vivian
              Giro Joko
Tabungan Toni
               Tabungan Vivian
R/K pada BI
              Tabungan Vivian
Tabungan Vivian
              Deposito Jeki
Rp 10.000.00
                  Rp 10.000.000
Rp    7.000.000
                  Rp    7.000.000
Rp  12.000.000
                  Rp 12.000.000
Rp  22.000.000
                  Rp 22.000.000
Rp  17.000.000
                  Rp 17.000.000


Saldo Bunga Tabungan Metode Saldo Harian

5/3                  10% x 5-2 x Rp 10.000.000                  =          Rp 8.219,18
                                                      365

8/3                  10% x 8-5 x Rp 7.000.000                    =          Rp 5.753,42
                                                      365

11/3                10% x 11-8 x Rp 12.000.000                =          Rp 9.863
                                                      365

22/3                10% x 22-11 x Rp 22.000.000              =          Rp 66.301,37
                                                      365

31/3                10% x 31-22 +1 x Rp 10.000.000         =          Rp 46.575, 34
                                                      365



                        Total saldo harian                               =          Rp 136.712,3

Bunga Dana Pihak Ketiga
Tabungan        10% x 31-1 +1 x Rp 20.000.000           =          Rp 169,863
                                                      365

Giro                 10% x 31-1 +1 x Rp 23.000.000           =          Rp 156,247
                                                      365

Deposito          10% x 31-1 +1 x Rp 35.000.000           =          Rp 356.712,32
                                                      365

                        Hasil Kriling

Bank Siti                                              Bank Karman

-5.000.000                                           + 5.000.000

-3.000.000                                           + 3.000.000

-4.000.000                                           + 4.000.000

-10.000.000                                         + 10.000.000

-5.000.000                                           + 5.000.000

-10.000.000                                         -10.000.000 

+ 4.000.000                                         -4.000.000

+6.000.000                                          -6.000.000

+10.000.000                                        -10.000.000

+13.000.000                                        -13.000.000

-15.000.000                                         +15.000.000

2.000.000                                            - 2.000.000

Menang Kliring           ;           Kalah Kliring


Neraca Bank Siti
1 April 2011


AKTIVA
PASIVA
Kas                            Rp  9.581.956,16       
R/K pada BI           Rp 12.540.151,78
Loan :
Komersial               Rp 75.655.949,3 
KUK                          Rp 19.163.912,32


Total Aktiva          Rp 115.941.669,6
Tabungan
Giro
Deposito           
                                      Rp 95.819.561,62

Capital                         Rp 9.581.956,16

Total Passiva             Rp 115.941.669,6

C.    PENUTUP
Transaksi kliring yang terjadi antar bank mengakibatkan suatu bank harus mempunyai cadangan minimun di Bank Indonesia sebagai pendanaan dari transaksi kliring yang dilakukan oleh bank tersebut. Kegiatan kliring juga melalui perantara yaitu Bank Indonesia karena Bank Indonesia sebagai Bank Pusat harus harus mengetahui apa saja yang terjadi pada perbankan di Indonesia. Adapun kebijakan bank dalam menentukkan cadangan maupun kekayaan bank tersebut sangat dipengaruhi oleh dana pihak ketiga yang bank dapatkan.

Tugas Komputer Lembaga Keuangan Perbankan
Nama   : VIVIAN
NPM   : 11208268
Kelas   : 3EA10