Sabtu, 26 Februari 2011

PENALARAN Penalaran sebagi Cara Merumuskan Kesimpulan

PENALARAN

Penalaran sebagi Cara Merumuskan Kesimpulan



I. LATAR BELAKANG

Penalaran adalah suatu proses berpikir untuk menghubung-hubungkan data atau fakta-fakta yang ada sehingga sampai pada suatu kesimpulan. Supaya kesimpulan itu benar, cara kita menghubung-hubungkan data tidak boleh sembarangan. Kita harus melakukan secara cermat dengan berdasarkan pikiran yang logis. Penalaran yang salah akan menuntun kita pada kesimpuan atau pendapat yang salah.

Kesalahan membuat kesimpulan tidak hanya ditentukan oleh kekeliruan dalam cara bernalar, tetapi dapat pula oleh datanya yang tidak benar. Oleh karena itu, sebelum melakukan penalaran, perlu diketahui benar tidaknya data yang disimpulkan itu.

Penalaran ada dua macam :

1. Penalaran Induksi

2. Penalaran Deduksi



PERMASALAHAN

Benarkah penalaran sebagai cara merumuskan kesimpulan?





II. PEMBAHASAN

a. Pengertian penalaran

Penalaran yaitu menghubung-hubungkan data sehingga sampai pada kesimpulan atau pendapat yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Dengan kata lain penalaran merupakan proses berpikir yang sistematik (susunan ; aturan) untuk memperoleh kesimpulan berupa pengetahuan.

Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi–proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar. Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis (antesedens) dan hasil kesimpulannya disebut dengan konklusi (consequence). Hubungan antara premis dan konklusi disebut konsekuensi.



b. Proposisi dan Term

Apa yang dimaksud dengan term? Term adalah kata atau kelompok kata yang dapat dijadikan subjek dan predikat dalm sebuah kalimat proposisi.

Contoh :

Semua tebu manis.

Semua tebu adalah term.

Manis adalah term.



Term dan proposisi memiliki hubungan yang erat. Proposisi adalah pernyataan tentang hubungan yang terdapat diantara subjek dan predikat. Dengan kata lain, proposisi adalah pernyataan yang lengkap dalam bentuk subjek – predikat atau term-term yang membentuk kalimat.

Suatu proposisi mempunyai subjek dan predikat. Dengan demikian, preposisi pasti berbentuk kalimat, tetapi tidak semua kalimat dapat digolongkan kedalam proposisi. Hanya kalimat berita yang netral yang dapat disebut proposisi. Kalimat Tanya, kalimat perintah, kalimat harapan, dan kalimat inverse tidak dapat disebut proposisi. Kalimat-kalimat tersebut dapat dijadikan proposisi apabila diubah bentuknya menjadi kalimat berita yang netral.

Kalimat berikaut ini bukan proposisi :

1. Bangsa burungkah ayam?

2. Mudah-mudahan Indonesia menjadi Negara makmur.

3. Berdirilah kamu di pinggir pantai.



Kalimat itu dapat diubah menjadi proposisi sebagai berikut :

1. Ayam adalah burung.

2. Indonesia menjadi negara makmur

3. Kamu berdiri di pinggir pantai.



c. Metode dalam menalar

Shurter dan Pierce (dalam Shofiah, 2007 : 14) menjelaskan bahwa secara garis besar terdapat dua jenis penalaran yaitu penalaran deduktif dan penalaran induktif. Penalaran deduktif adalah cara menarik kesimpulan khusus dari hal-hal yang bersifat umum. Sedangkan penalaran induktif adalah cara menarik kesimpulan yang bersifat umum dari kasus-kasus yang bersifat khusus.



1. Metode induktif

Menurut Suriasumantri (dalam Shofiah, 2007 :15) penalaran induktif adalah suatu proses berpikir yang berupa penarikan kesimpulan yang umum atau dasar pengetahuan tentang hal-hal yang khusus. Artinya,dari fakta-fakta yang ada dapat ditarik suatu kesimpulan.

Kesimpulan umum yang diperoleh melalui suatu penalaran induktif ini bukan merupakan bukti. Hal tersebut dikarenakan aturan umum yang diperoleh dari pemeriksaan beberapa contoh khusus yang benar, belum tentu berlaku untuk semua kasus.

Aspek dari penalaran induktif adalah analogi dan generalisasi. Menurut Jacob (dalam Shofiah, 2007 :15), hal ini berdasarkan bahwa penalaran induktif terbagi menjadi dua macam, yaitu generalisasi dan analogi.

• Analogi adalah proses penyimpulan berdasarkan kesamaan data atau fakta. Analogi dapat juga dikatakan sebagai proses membandingkan dari dua hal yang berlainan berdasarkan kesamaannya, kemudian berdasarkan kesamaannya itu ditarik suatu kesimpulan.

• Generalisasi adalah penarikan kesimpulan umum dari data atau fakta-fakta yang diberikan atau yang ada. Hipotesa berasal dari bahasa Yunani: hypo= di bawah;thesis = pendirian, pendapat yang ditegakkan, kepastian. Artinya, hipotesa merupakan sebuah istilah ilmiah yang digunakan dalam rangka kegiatan ilmiah yang mengikuti kaidah-kaidah berfikir biasa, secara sadar, teliti, dan terarah. Dalam berfikir sehari-hari, orang menyebutnya anggapan, perkiraan, dugaan, dan sebagainya. Hipotesa juga berarti sebuah pernyataan atau proposisi yang mengatakan bahwa diantara sejumlah fakta ada hubungan tertentu.

* Metode berpikir induktif adalah metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari hal-hal khusus ke umum.
* Hukum yang disimpulkan difenomena yang diselidiki berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diteliti.
* Generalisasi adalah bentuk dari metode berpikir induktif.

2. Metode deduktif

Metode berpikir deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus.

Contoh : Masyarakat Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan arti sebuah kesuksesan (khusus) dan kegiatan imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang menampilkan gaya hidup konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status sosial.

Bagian ini membutuhkan pengembangan



d. Konsep dan simbol dalam penalaran

Penalaran juga merupakan aktifitas pikiran yang abstrak, untuk mewujudkannya diperlukan simbol. Simbol atau lambang yang digunakan dalam penalaran berbentuk bahasa, sehingga wujud penalaran akan akan berupa argumen.

Kesimpulannya adalah pernyataan atau konsep adalah abstrak dengan simbol berupa kata, sedangkan untuk proposisi simbol yang digunakan adalah kalimat (kalimat berita) dan penalaran menggunakan simbol berupa argumen. Argumenlah yang dapat menentukan kebenaran konklusi dari premis.

Berdasarkan paparan di atas jelas bahwa tiga bentuk pemikiran manusia adalah aktivitas berpikir yang saling berkait. Tidak ada ada proposisi tanpa pengertian dan tidak akan ada penalaran tanpa proposisi. Bersama – sama dengan terbentuknya pengertian perluasannya akan terbentuk pula proposisi dan dari proposisi akan digunakan sebagai premis bagi penalaran. Atau dapat juga dikatakan untuk menalar dibutuhkan proposisi sedangkan proposisi merupakan hasil dari rangkaian pengertian.



e. Syarat-syarat kebenaran dalam penalaran

Jika seseorang melakukan penalaran, maksudnya tentu adalah untuk menemukan kebenaran. Kebenaran dapat dicapai jika syarat – syarat dalam menalar dapat dipenuhi.

* Suatu penalaran bertolak dari pengetahuan yang sudah dimiliki seseorang akan sesuatu yang memang benar atau sesuatu yang memang salah.

* Dalam penalaran, pengetahuan yang dijadikan dasar konklusi adalah premis. Jadi semua premis harus benar. Benar di sini harus meliputi sesuatu yang benar secara formal maupun material. Formal berarti penalaran memiliki bentuk yang tepat, diturunkan dari aturan – aturan berpikir yang tepat sedangkan material berarti isi atau bahan yang dijadikan sebagai premis tepat.




III. PENUTUP

Simpulan

Dari penjelasan tersebut pernyataan-pernyataan yang dijadikan premis atau proposisi harus merupakan fakta.

Premis harus benar karena proposisi yang benar menghasilkan kesimpulan yang benar. Dan proposisi yang salah menghasilkan kesimpulan yang salah.

Penalaran sebagai cara merumuskan kesimpulan harus melalui latihan. Data atau fakta-fakta yang dihubungkan harus dapat dibuktikan kebenarannya, karena penalaran induksi maupun penalaran deduksi termasuk kedalam jenis karangan argumentasi.



Daftar Pustaka

® http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_perekonomian

® http://www.taqdire.web.id/2010/02/penalaran-induktif.html

® elearning.indosatschool.com/.../PENALARAN_SEBAGAI_CARA_MERUMUSKAN_KESIMPULAN.doc

® E. Zaenal Arifin dan S. Amran Tasai. Cermat Berbahasa Indonesia.





Tugas 1 Softkill Bahasa Indonesia 2

Nama : Vivian

NPM : 11208268

Kelas : 3ea10

Tidak ada komentar:

Posting Komentar